Abstract

-Abstract Mesin induk kapal memiliki peran yang sangat krusial dalam mendukung operasional kapal. Kegagalan pada mesin ini dapat berakibat fatal, baik terhadap keselamatan maupun ekonomi. Dalam penelitian ini, dilakukan penerapan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) pada mesin induk Kapal Xyz untuk mengidentifikasi mode kegagalan yang mungkin terjadi serta menghitung tingkat risiko berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN). Data operasional, hasil wawancara dengan kepala kamar mesin, masinis, teknisi, dan analisis historis kegagalan mesin digunakan untuk menilai parameter Severity (S), Occurrence (O), dan Detection (D). Hasil menunjukkan bahwa kebocoran pipa bahan bakar memiliki nilai RPN tertinggi (405), diikuti dengan kerusakan rotor pada turbo charger (245), dan kerusakan mekanis pada katup (224). Perbaikan yang direkomendasikan mencakup peningkatan pemeliharaan sistem perpipaan bahan bakar serta inspeksi visual rutin, pembersihan dan pelumasan rutin serta inspeksi getaran pada komponen turbo charger, serta penggunaan pelumas berkualitas dan pembersihan residu karbon yang menempel pada katup intake. Keywords : FMEA, Mesin Induk, Potensi Kegagalan, Kapal, RPN.

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.