Abstract

Tasawuf merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan Islam yang menitikberatkan pada aspek spiritual seperti etika, spiritualitas, dan pengetahuan diri. Menghafal Al-Qur’an merupakan salah satu kewajiban bagi setiap Muslim. Hafalan Al-Qur’an adalah kemampuan untuk menghafal dan mengulang-ulang ayat-ayat Al-Qur’an dengan tepat dan benar. Meskipun Tasawuf dan hafalan Al-Qur’an tampaknya berhubungan erat, penelitian tentang hubungan antara keduanya masih sangat terbatas. Artikel ini bertujuan untuk mengisi kesenjangan pengetahuan ini dengan memberikan gambaran umum yang komprehensif tentang penelitian Tasawuf dan hafalan Al-Qur’an.Penelitian dalam artikel ini menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelola bahan penelitian.Pembersihan diri (tazkiyatun nafs) dapat membantu seseorang untuk lebih fokus dan konsentrasi, sementara akhlak mulia dapat mendorong disiplin dan ketekunan dalam proses hafalan, sehingga tasawuf dibutuhkan bagi para penghafal Al-Qur’an. Langkah penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) yaitu: 1) pengosongan diri dari sifat tercela dan 2) pengisian jiwa dengan sifat-sifat terpuji. Sifat-sifat negatif para penghafal Al-Qur''an dapat disembuhkan dengan Taubat, Wara’, sabar, istiqamah, zuhud, mujahadah dan mahabbah.Tasawuf bagi para penghafal Al-Qur’an dapat dilakukan dengan langkah-langkah penyucian jiwa (tazkiyatun nafs) yang terdiri dari 2 tahap yaitu: 1) Tahap Pembersihan Sifat-Sifat Tercela (takhalli) dan 2) Tahap Pengisian Jiwa Dengan Sifat-Sifat Terpuji (tahalli). Agar sifat-sifat negatif tidak mendominasi perilaku para penghafal Al-Qur’an maka harus disembuhkan dengan cara Taubat dan Wara’, sabar, istiqamah, zuhud, mujahadah dan mahabbah.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call