Abstract

Penelitian ini mengkaji kegiatan pemberdayaan perempuan kepala keluarga dalam menyikapi masalah yang dihadapi setelah kehilangan suami dan terpaksa menjalankan peran sebagai kepala keluarga. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus yaitu di Kota Cianjur Jawa Barat, Indonesia, khususnya yang dibantu oleh Yayasan Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA). Subyek penelitian adalah beberapa anggota Serikat perempuan kepala keluarga yang mengikuti kegiatan kelompok perempuan, mengikuti pelatihan dan menjadi penerima manfaat program pemberdayaan perempuan dari Yayasan PEKKA dan Pemerintah. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan kepala keluarga telah melakukan kegiatan komunikasi spiritual, intrapersonal, interpersonal dan kelompok untuk tetap sehat jiwa, meskipun beban dan peran yang mereka jalani sangat banyak. Membangun komunikasi, khususnya komunikasi interpersonal yang baik dengan keluarga dan orang-orang di sekitar, terutama mereka yang mendukungnya, terbukti membantu perempuan kepala keluarga mengalihkan beban ke kegiatan produktif dan mengembangkan rasa percaya diri. Mereka juga membuktikan diri sebagai kepala keluarga yang berdaya dengan berpartisipasi dalam kegiatan membangun kekuatan kolektif di masyarakat. Hasilnya dapat memberikan kontribusi bagi berbagai pihak yang memperhatikan kekuatan rumah tangga sebagai kekuatan masyarakat dan negara.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call