Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi karakteristik dan makna pengalaman makan di rumah makan di kawasan pesisir Makassar, Takalar, dan Gowa, dengan fokus pada bagaimana konsumen memandang dan mengevaluasi pengalaman makan mereka. Penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi, dengan memanfaatkan wawancara mendalam dan observasi langsung di rumah makan yang dipilih. Sebanyak 18 informan, yang mewakili latar belakang kelompok umur dan demografis yang beragam, diwawancarai untuk mengumpulkan data kualitatif. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis data kualitatif untuk mengidentifikasi tema dan pola dalam pemaknaan tempat oleh konsumen. Temuan utama mengungkapkan bahwa pengalaman makan di berbagai jenis rumah makan menawarkan karakteristik dan makna yang berbeda. Rumah makan Asia sering dianggap sebagai tempat untuk bersosialisasi, fungsional, dan nostalgia. Rumah makan Western dipandang sebagai tempat untuk bersosialisasi, pertemuan bisnis, simbolis, psiko-emosional, dan romantis. Sebaliknya, rumah makan lokal dipandang sebagai representasi identitas budaya, nostalgia, dan pilihan ekonomis. Kesimpulan utama dari penelitian ini adalah bahwa makna tempat oleh konsumen sangat dipengaruhi oleh jenis rumah makan dan konteks budaya lokal, yang dapat berkontribusi pada peningkatan pariwisata dan pengembangan ekonomi lokal.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.