Abstract
Laundry atau yang dikenal dengan jasa cuci pakaian saat ini merupakan suatu aktifitas yang tumbuh pesat di tengah masyarakat modern. Perilaku dari aktifitas ini menghasilkan limbah buangan yang sangat beragam ke lingkungan. Salah satunya adalah Fosfat (P) yang dihasilkan oleh detergen dan hasil reaksi antara zat additif yang ada pada pakaian dan detergen pencuci. Untuk melakukan pengendalian kepada limbah buangan laundry tersebut, maka diperlukan suatu proses penyerapan atau adsorbsi terhadap Fosfat (P) yang dapat mencemari lingkungan. Secara umum adosrben yang ada di pasaran dan cukup dikenal adalah Silika Oksida (SiO2) dan Karbon Aktif ( C ). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari angka optimalisasi rasio penggunaan adsorben silika oksida dan/atau karbon aktif dalam proses penyerapan Fosfat (P) dalam limbah buangan laundry. Perlakukan yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan memvariasikan berat adsorben yaitu 50 gram silika oksida, 15 gram silika oksida dan 35 gram karbon aktif, 25 gram silika oksida dan 25 gram karbon aktif, 35 gram silika oksida 15 gram karbon aktif dan 50 gram karbon aktif kedalam limbah sebanyak 250 ml larutan limbah dan diaduk didalam erlenmeyer selama 150 menit. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa penggunaan karbon aktif tunggal sebagai adsorben memberikan daya adsorbsi yang lebih besar dari pada seluruh variasi perlakuan yang dilakukan. Untuk penggunaan karbon aktif jumlah Fosfat (P) terserap sebanyak 61,18%. Sedangkan untuk penambahan silika oksida lebih dari 70% menyebabkan penurunan daya adsorbsi yang semakin besar. Tercatat untuk penggunaan adsorben 35 gram silika oksida dan 15 gram karbon aktif, Fosfat (P) yang terserap hanya sebesar 6,86%.
Published Version (Free)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have