Abstract

Nilai tasawuf pada puisi dapat membantu siswa mengembangkan pemahaman tentang hakikat kehidupan dan mencapai kedamaian batin. Aspek tasawuf mengacu pada pendekatan yang mengintegrasikan nilai-nilai spiritual, introspeksi, dan pemahaman dimensi batin ke dalam kurikulum. Oleh karena itu, kajian ini akan memfokuskan pada aspek analisis nilai tasawuf yang “melebur” ke dalam kumpulan puisi “Layang-layang Kenangan” Karya Deden Suganda. Dengan adanya nilai-nilai tasawuf ke dalam puisi, kita dapat menemukan pembelajaran berbasis karakter yang menitikberatkan pada aspek spiritual dan etika.Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kepustakan (Library Research) yakni teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku, hasil penelitian, dan sumber-sumber lainnya yang relevan di internet dan media lainnya . Penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, yaitu metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat terhadap objek penelitian. Dalam puisinya Deden Suganda terdapat nilai-nilai tasawuf di antaranya 1. Tobat, 2. Wara, 3. Zuhud, 4. Syukur, 5.Ma’rifat, 6. Mahabbah, 7.Qurb, 8.Muraqabah, 9. Al-Uns tentu dengan harapan bisa memperkokoh karakter siswa di sekolah dengan berbagai manfaatnya yaitu dengan Mengembangkan kesadaran diri agar siswa lebih memahami dirinya sendiri, termasuk potensi dan kelemahannya.Berdasarkan apa yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai tasawuf adalah nilai-nilai keislaman yang melekat pada karya sastra. Karya sastra yang bernilai sufistik sangat layak dibaca dan cocok sebagai pembelajaran berbasis karakter. Hal ini akan membuat siswa dapat memahami nilai-nilai Islam melalui membaca karya sastra.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call