Abstract

Tradisi Wiwit Padi merupakan tradisi yang sudah dilakukan masyarakat secara turun temurun. Tradisi ini dilakukan masyarakat saat akan melakukan panen padi di sawah sebagai wujud rasa syukur kepada Dewi Sri atas kesuburan yang diberikan. Tradisi yang menjadi peninggal leluhur tersebut harus tetap dijaga agar tradisi tersebut tidak punah nantinya. Akan tetapi masyarakat Dusun Banaran khususnya para generasi muda belum ada yang mengikuti dan tahu tentang tradisi ini, apabila ini terus terjadi maka tradisi ini dapat punah dengan berjalannya waktu. Adapun Rumusan Malasah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana Prosesi Tradisi Wiwit Padi Di Dusun Banaran Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang? (2) Apasaja Sarana dan prasarana yang digunakan dalam Tradisi Wiwit Padi di Dusun Banaran Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang? (3) Nilai-nilai Filosofi apa yang terkandung dalam tradisi Wiwit Padi di Dusun Banaran Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Tujuan dari Penelitian ini adalah (1) untuk mengetahui prosesi tradisi Wiwit Padi, (2) untuk mendeskrisikan sarana dan prasarana yang digunakan dalam tradisi Wiwit Padi, dan (3) untuk menganalisis nilai-nilai filosofi yang terandung dalam tradisi Wiwit Padi. Manfaat dalam penelitian ini (1) menambah wawasan dan referensi terkait Tradisi Wiwit Padi, (2) memotivasi mahasiswa untuk memahami tradisi yang dianggap unik oleh masyarakat dan (3) menambah pengetahuan dan wawasan terkait nilai-nilai dalam tradisi Wiwit Padi.
 Penelitian ini hanya akan meneliti tentang nilai-nilai filosofi dalam tradisi Wiwit Padi. Penelitian ini dilakukan di Dusun Banaran Desa Babadan Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnografi.
 Hasil penelitian ini dimana prosesi tradisi Wiwit Padi ini dilakukan menjadi tiga tahap penting, yaitu (1) tahap persiapan, dengan mencari hari baik, mempersiapkan sarana dan prasarana, (2) tahap pelaksanaan, bersama-sama dengan sesepuh berangkat ke Sawah, pemujaan yang dilakukan oleh sesepuh, dan (3) tahap penutup. Dilakukan dengan pemotongan padi pertama oleh sesepuh untuk dibawa pulang dan di simpan pemilik sawah. Sarana dan Prasarana yang digunakan adalah Cok Bakak, Kendi, Merang, Klakat, ani-ani, segahan alit dan kinangan. Nilai filosofi yang ada dalam tradisi ini , yaitu (1) Nilai Pendidikan Agama Hindu, terdapat dalam ajaran Tumpek Wariga dan ajaran Tri Hita Karana (2) Nilai Kebudayaan, dan (3) Nilai Susila (etika).

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.