Abstract

Pengendalian muka air merupakan cara mengelola air di sawah SRI. Petani cenderung mengaplikasikan muka air yang berbeda tergantung pada praktek pengelolaan air setempat. Hal ini dapat berimplikasi pada pertumbuhan tanaman yang dapat terlihat dari jumlah anakan. Pada penelitian ini dilakukan pengamatan pada pembentukan anakan padi SRI di berbagai perlakuan muka air. Muka air dikendalikan menggunakan tabung mariot dengan set-point -12, -7, -5, -3, 0, dan +2 cm dari permukaan tanah. Hasil penelitian menunjukkan nilai kelembaban tanah (Ɵ) berfluktuasi karena adanya penerapan irigasi berselang dan perbedaan muka air. Hal tersebut mempengaruhi jumlah anakan yang terbentuk dimana laju pembentukannya bervariasi antara 0,21-0,29 anakan/hari. Anakan pertama muncul pada 18 hari setelah tanam (HST). Jumlah anakan terus meningkat hingga mencapai nilai maksimal pada 63-72 HST. Studi empirik ini menunjukkan bahwa pengendalian muka air pada -5 cm dari permukaan tanah di budidaya padi SRI merupakan pengelolaan air terbaik dalam produksi anakan dengan produktivitas lahan dan air tertinggi daripada penerapan muka air lainnya. Konsistensi produksi anakan dari awal pembentukan anakan hingga akhir dari musim tanam terlihat pada perlakuan ini.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call