Abstract

Terjadinya perubahan iklim yang ekstrem di Indonesia saat ini berdampak pada kenaikan suhu udara secara mendadak, hal ini dapat disebabkan karena tingkat polusi udara yang tinggi. Tingkat polusi udara yang tinggi disebabkan oleh penggunaan energi fosil secara terus menerus sebagai sumber energi utama, mulai dari pembangkit listrik bertenaga fosil hingga banyaknya kendaraan konvensional yang masih digunakan. Pembangkit listrik tenaga angin (PLTB) mampu menjadi solusi permasalahan penggunaan energi fosil. Angin dapat memutar generator turbin untuk menghasilkan energi listrik. Kecepatan angin yang melewati turbin sangat berdampak terhadap besarnya energi yang dihasilkan. Kecepatan angin yang tidak stabil akan mempengaruhi proses pembacaan data output karena proses pengukuran output turbin angin masih menggunakan pengukuran manual (analog). Sehingga dalam proses pembacaan data output menjadi terganggu dan hasil yang didapat belum akurat. Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan analisa monitoring terhadap energi yang dihasilkan dari suatu pembangkit listrik tenaga angin berbasis Internet of Things (IoT) menggunakan prototype yang telah dibuat. Prototype yang telah dibuat menggunakan Sensor INA 219 sebagai pengukur energi dari turbin dan NodeMCU sebagai pengontrol serta pengirim data yang dihasilkan sensor ke software Blynk. Dari hasil pengujian alat monitoring PLTB, diperoleh nilai tegangan yang dihasilkan turbin cukup stabil yaitu antara 0.86 V hingga 0.87 V dengan daya terbesar yang dihasilkan selama pengujian adalah 6370,93 mW. Perbedaan jarak turbin dengan kipas angin memberikan pengaruh yang signifikan terhadap besarnya nilai arus yang dihasilkan. Nilai arus yang dihasilkan selama pengujian yaitu 0,1 mA hingga 7,3 mA. Perubahan nilai tegangan tidak mempengaruhi kondisi LED.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call