MENYEMAI DEMOKRASI PADA MAHASISWA PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM NEGERI (STUDI ATAS PEMBELAJARAN CIVIC EDUCATION DI IAIN SURAKARTA

Muhammad Munadi

doi:10.20527/kewarganegaraan.v9i2.7551

Abstract

This study aims at investigating students’ responses of the assignments done outside the classroom. The responses were revealed through the way the students deliver their aspiration in a public institution. This study employs both quantitative and qualitative methods. The samples of the study are 34 students of Islamic Education Department (PAI) who attend Civic Education class. The data were collected using questionnaire, observation and document analysis. The researcher used statistical and qualitative analysis. The results of the study show that: the assignments done outside the classroom through the delivery of the aspiration in the public institutions are responded on the average of 3.4, the interviews to the people who are directly involved in the democracy struggle is on the average of 3.2, and the observation to the people who are directly involved in the democracy struggle is on the average of 3.02. Qualitatively: the delivery of aspiration about the regional problems, the problems occurred around the students’ neighborhood, were done through print media by sending short message service to Solopos newspaper and private FM Radio.Kata kunci: democracy; Islamic higher education; civic education

Highlights

Pendahuluan Jatuhnya orde baru dipercaya mengubah segalanya, begitulah banyak asumsi para pengamat politik
This study aims at investigating students’ responses of the assignments done outside the classroom
230) bahwa peran dukungan media merupakan bentuk forum ideal dalam (Lee and Reeves, 2007) Berdasarkan pada teori piramida pengalaman Edgar Dale di atas, mahasiswa maupun siswa lebih mudah dalam mengingat mata kuliah/pelajaran yang diterima diperlukan banyak pengalaman langsung yang bermanfaat

Summary

Partisipasinya berawal dari penentuan

Tangga 6 : Aksi dan refleksi secara terustujuan bersama dan cara-cara menerus (Ubaidilah, 2000:76). Dengan gambaran partisipasi dibuat untuk memberikan sebagai berikut: kesempatan berkomunikasi secara efektif pada publik (menyampaikan opini-opininya tentang kebijakan pendidikan), menjadikan kebijakan pendidikan dapat mudah dan lancar dalam implementasinya. Tangga Partisipasi luar kelas melalui penyampaian aspirasi di Gambar di atas dapat dikelompokkan lembaga publik dan bentuk serta media yang menjadi tiga tingkat. Sedangkan tingkat terakhir disebut kekuasaan yang mengarahkan partisipasi dalam lembaga oleh warga terletak pada tangga kemitraan, publik dan dokumen berupa rekaman pendelegasian dan pengawasan oleh warga. Untuk aksi partisipasi mahasiswa di lembaga publik disepakati yaitu: mahasiswa mengikuti dan berperan serta pada acara penyampaian aspirasi di DPRD salah satu kabupaten/kota di Surakarta, mengutarakan aspirasi lisan maupun tulisan melalui media cetak maupun elektronik dan kunjungan ke lembaga yang melaksanakan pemberdayaan masyarakat (Lembaga Swadaya Masyarakat).

Otonomi Daerah Modal sosial umat

Sharing