Abstract

Manusia adalah makhluk yang diciptakan untuk bekerja. Sebagai makhluk yang senantiasa bekerja, tindakan tersebut telah begitu melekat pada dirinya yang utuh. Melalui pekerjaannya, manusia berupaya untuk mewujudkan sikap dan otoritas Allah di dalam dunia ini yang dilandaskan oleh karakter-Nya sebagai Sang Pekerja. Sementara itu, di dalam rentangan waktu perjalanan gereja, Kekristenan telah jauh mengalami perkembangan semenjak periode abad pertengahan dengan melekatnya praktik-praktik kaum monastik. Di sinilah istilah pekerjaan dan kerja mengalami reduksi melalui gagasan-gagasan dalam praktik monastik oleh para klerikal yang senantiasa hidup melayani Allah di dalam biara dan gereja. Berdasarkan hal tersebut, pekerjaan dan pelayanan telah terdikotomisasi laiknya dua kubu yang berbeda bahkan berseberangan.
 Karya tulis ini berfokus kepada analisis terhadap surat-surat kiriman Rasul Paulus dengan menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif bukan eksperimental yang bertujuan menganalisis literatur-literatur teologis demi berupaya menunjukkan bahwa pekerjaan adalah pengabdian diri seutuhnya kepada Allah yang melaluinya, setiap manusia sebagai ciptaan menurut gambar-Nya, dipanggil untuk menjalankan mandat Allah pada Kejadian 1:26-28 beserta seluruh aspek yang dilakukan dalam hidupnya.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call