Abstract
This article refers to the current communication issue where the emergence of new media give chance to the creation of a truly, practice of journalism. That is no longer conducted by professional journalists but by ordinary citizens. This writing focus on how the opportunities of new media and its challenges in people journalism and political agenda which using as fact news disseminators (hoax) and source run of black campaign content at both the national and regional political. The Habermas theory of public space where used to seeing new media become more crowded with various, opinion, news and of commentaries about politics. As in the case of seword.com, the news portal site was by a group of unknown writter its non credibility media worker. The use of social media by Bunni Yani who spread a message provocative and SARA in a contestation, political or agenda in the region hoax and black campaign. On the context of contestation or political agenda in the region, hoax and black campaign can break up nation’s unity at the regional level. Even the phenomenon in Jakarta Local Election perceived have influenced political stability and life state in general in Indonesia. In which front new media uses and journalism that they have to more support by participation political public that puts forward ethics journalistic, to unite wholeness the people and the country, instead of divided.
Highlights
Artikel ini merujuk pada isu komunikasi terkini dimana kemunculan media baru yang memberikan peluang pada terciptanya sebuah praktek jurnalisme warga, yang tidak lagi dilakukan oleh wartawan professional tetapi oleh warga masyarakat biasa
Jika jurnalisme warga sudah sedemikian dikemas kepada provokatif dan melanggar realitas, maka apakah layak jurnalisme warga dijadikan menjadi sumber penipuan atau hoax kepada warga sendiri? Serta dalam kontek agenda politik, selanjutnya pertanya klasik tentang politik yang di utarakan Lasswell “we illuminate the classic questions of politics: who gets what, when, and how?”
Dalam tulisan ini akan berusaha menjawab fenomena hoax dan black campaign dari perspektif penggunaan media baru dan jurnalisme warga pada agenda politik daerah
Summary
Artikel ini merujuk pada isu komunikasi terkini dimana kemunculan media baru yang memberikan peluang pada terciptanya sebuah praktek jurnalisme warga, yang tidak lagi dilakukan oleh wartawan professional tetapi oleh warga masyarakat biasa. Topik pada penulisan ini berfokus pada bagaimana peluang dan tantangan media baru dan jurnalisme warga pada agenda politik yang di gunakan sebagai penyebar berita palsu (hoax) dan sumber konten kampanye hitam baik yang berlangsung pada agenda politik di nasional maupun di daerah. Beberapa teori pendukung adalah ruang publik habermas dimana pada artikel ini melihat media baru menjadi lebih ramai dengan berbagai opini, berita, dan komentarkomentar tentang politik.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
More From: MAWA'IZH: JURNAL DAKWAH DAN PENGEMBANGAN SOSIAL KEMANUSIAAN
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.