Abstract

Nagari Government is the administration of government affairs carried out by the Nagari Government and the Nagari Consultative Body (BAMUS). Wali Nagari is the administrator of the government, while BAMUS is the supervisory agency. In carrying out the supervisory function, BAMUS and Wali Nagari need to coordinate so that BAMUS supervision runs well. The phenomenon of the problems that occur is that there are several things related to the administration of Nagari government that are not known by BAMUS. As a result, BAMUS' supervision of Wali Nagari is not comprehensive. The research method used in this research is descriptive qualitative, describing phenomena according to what is happening in the field. This research was conducted in Nagari Muara Sakai, Pancung Problem District, Pesisir Selatan Regency, West Sumatra Province. The result of the research is that the coordination of supervision between BAMUS and Wali Nagari Muara Sakai is carried out through village deliberations, coordination meetings, verbal communication, BAMUS goes directly to the field, and accountability reports. The coordination in the supervision of BAMUS with the Wali Nagari Muara Sakai has not gone well enough. This is because there are several factors that hinder the coordination of BAMUS supervision with Wali Nagari Muara Sakai, namely poor communication between BAMUS and Wali Nagari, unsynchronized actions between BAMUS and Wali Nagari in several activities, lack of ideas for BAMUS Nagari in carrying out supervisory functions, and the lack of transparency of the Wali Nagari regarding some Nagari activities.

Highlights

  • Nagari Government is the administration of government affairs carried out

  • Wali Nagari is the administrator of the government

  • The result of the research is that the coordination of supervision

Read more

Summary

INFORMASI ARTIKEL

Article History: Dikirim: 16-07-2021 Selesai Revisi: 03-09-2021 Diterbitkan Online: 30-09-2021. BAMUS dan Wali Nagari perlu melakukan koordinasi agar pengawasan BAMUS berjalan dengan baik. Fenomena permasalahan yang terjadi yaitu terdapat beberapa hal terkait penyelenggaraan pemerintahan Nagari yang tidak diketahui oleh BAMUS. Hasil penelitian adalah koordinasi bidang pengawasan antara BAMUS dengan Wali Nagari Muara Sakai dilakukan melalui musyawarah nagari, rapat koordinasi, komunikasi secara lisan, BAMUS turun langsung kelapangan, dan laporan pertanggungjawaban. Koordinasi bidang pengawasan BAMUS dengan Wali Nagari Muara Sakai belum berjalan dengan cukup baik. Hal ini dikarenakan terdapat beberapa faktor yang menghambat koordinasi pengawasan BAMUS dengan Wali Nagari Muara Sakai yaitu komunikasi yang kurang baik antara BAMUS dengan Wali Nagari, ketidak sinkron-an tindakan antara BAMUS dan Wali Nagari di beberapa kegiatan, kurangnya gagasan BAMUS Nagari dalam melaksanakan fungsi pengawasan, dan kurangnya transparansi Wali Nagari mengenai beberapa kegiatan Nagari. Pemerintahan Daerah (Malau, 2018)

Nagari merupakan satuan daerah terkecil yang berada di wilayah Provinsi Sumatera
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi
Menurut Peraturan Bupati Pesisir Selatan
Dalam penyelenggaraan Pemerintahan
Nagari perlu melakukan koordinasi agar
Kemudian pengertian pengawasan menurut
Nagari dilakukan melalui perencanaan kegiatan
Berdasarkan wawancara awal yang dilakukan dengan ketua BAMUS Nagari Muara
HASIL DAN PEMBAHASAN Koordinasi bidang pengawasan antara
Komunikasi antara BAMUS dengan Wali
Pelaporan Penyelenggaraan Pemerintahan Nagari
Begitupun dalam
Sakai menjadi salah satu faktor penghambat pengawasan BAMUS Nagari terhadap Wali
PENUTUP Koordinasi bidang pengawasan antara
Nagari Canduang Koto Laweh dan Nagari Lasi Kecamatan Canduang
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call