Abstract
This study aims to determine the forms of commodification in the development of the Okokan tradition as a tourist attraction in Kediri Village, Tabanan. The method used in this research is descriptive qualitative data collection techniques through observation, interviews, documentation, and literature study using a ladder of citizen participation theory, product life cycle theory, and commodification theory. This study found that the level of community participation was in the form of consultation with participation between the community and the government still being passive. While the stages of developing the Okokan tradition are at a stage of growth, where the wider community is getting to know Okokan with promotions carried out and proven by the appearance of the Okokan at various events. The forms of commodification in the development of the Okokan tradition as tourist attractions include the processes of production, distribution, and consumption.
 Keywords: Community Participation, Okokan Tradition, Commodification, Kediri-Tabanan Village
Highlights
Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdapat banyak sekali daya tarik wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, dimana kunjungan wisatawan tersebut sebagai dorongan atau motivasinya yang mempunyai dampak pada sendisendi kehidupan masyarakat, antara lain: sosial ekonomi, sosial budaya, politik, dan JUMPA Volume 6, Nomor 2, Januari 2020 452
This study aims to determine the forms of commodification in the development of the Okokan tradition as a tourist attraction in Kediri Village, Tabanan
The method used in this research is descriptive qualitative data collection techniques through observation, interviews, documentation, and literature study using a ladder of citizen participation theory, product life cycle theory, and commodification theory
Summary
Penelitian ini menggunakan tiga teori teori, yaitu: teori Arnstein’s (1969) a ladder of citizen participation, teori product life cycle, dan teori komodifikasi. Partisipasi masyarakat menjadi model pengembangan bottom up yang sesuai bagi perencanaan suatu daya tarik wisata dalam mengidentifikasi tingkatan dan bentuk partisipasi masyarakat, yang dalam hal ini berkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pengembangan tradisi Okokan. Teori product life cycle merupakan teori yang diterapkan dan digunakan dalam pengembangan suatu produk yang dikenal dengan teori siklus hidup produk yang dipopulerkan oleh Levitt (1978). Karena pada dasarnya produk pariwisata merupakan suatu bentukan yang nyata (tangible product) dan tidak nyata (intangible product), sehingga unsur budaya yang ada di dalam Okokan tersebut bisa dijadikan suatu produk yang bisa dijual kepada masyarakat luas khususnya wisatawan untuk dijadikan sebagai atraksi wisata. Teori product life cycle digunakan untuk melihat tahapan dalam pengembangan tradisi Okokan sebagai atraksi wisata. Menyangkut komodifikasi, perubahan bentuk kebudayaan ini dilakukan dengan cara menjadikan tradisi Okokan sebagai atraksi wisata untuk bisa dipertontonkan dan diperjual belikan kepada wisatawan yang waktu kunjungan umumnya sangat terbatas. Pengambilan sample dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling, dengan jumlah informan sebanyak enam orang yang terdiri dari Kepala Perbekel Desa Kediri dan kelian adat dari masing-masing banjar yang ada di Desa Kediri, yang dianggap mengetahui akan perkembangan tradisi Okokan
Published Version (Free)
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have