Abstract

Kestabilan dan ketentraman masyarakat hanya tercapai bila ada pemahaman yang sama dalam norma tertentu. Kedamaian di ruang publik sangat penting untuk kelangsungan hidup bermasyarakat. Ruang publik seperti jalan, alun-alun, dan taman menciptakan bentuk yang sejalan dengan pasang surutnya pertukaran manusia. Vitalitas ruang terbuka publik ditandai dengan frekuensi penggunaan. Penggunaan di kota baik primer maupun sekunder terkait dengan aktivitas utama jaringan perkotaan yang membentuk tulang punggung pusat kota. Ruang terbuka publik merupakan bagian dari struktur perkotaan yang menjadi inti dari elemen-elemen dalam kota. Umumnya ruang publik sulit untuk dipahami tanpa dimensi sosial yang membantu memberikan konteks dan hubungan yang paling baik dipahami sebagai proses dua arah yang berkelanjutan sesuai dengan tuntutan masyarakat. Makalah ini mencoba mengkaji hubungan kegiatan ruang terbuka publik di Medan yang menjadi tempat rekreasi umum bagi penduduk perkotaan yang berpenghasilan rendah, dengan menggali keunikan gerakan sosial masyarakat di ruang publik seperti yang disebut oleh urban designer berupa “ street ballet ”. Aktivitas di jalanan aman saat jalanan digunakan oleh masyarakat. Namun, orang-orang di jalanan adalah orang asing. Menurut teori urban design, jalan yang digunakan adalah jalan yang aman dan terbentuk dari jalinan interaksi aktivitas yang menyatu dengan arus aktivitas lain yang berkelanjutan. Kota itu sendiri sangat kompleks; Namun, kerumitan menciptakan tatanan yang diatur oleh orang asing. Keamanan di jalanan dan ruang publik adalah “ketenangan pikiran” para pengunjung dan ini akan membawa kota menjadi aman dan dikunjungi.

Highlights

  • PENDAHULUANPenggunaan dan akses penuh secara individu di suatu ruang publik serta pemahaman pengguna yang berbeda-beda terhadap batasan kepemilikan ruang publik mengakibatkan terjadinya berbagai macam konflik.

  • Salah satunya adalah isu keselamatan yang berkaitan erat dengan konflik penggunaan ruang secara berlebihan dan perilaku pengguna yang dianggap mengganggu atau tidak sopan.

  • Di negara-negara Selatan, permasalahan tersebut seringkali terkait dengan faktor sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan, kehadiran “anak jalanan” atau perdagangan informal.

Read more

Summary

PENDAHULUAN

Penggunaan dan akses penuh secara individu di suatu ruang publik serta pemahaman pengguna yang berbeda-beda terhadap batasan kepemilikan ruang publik mengakibatkan terjadinya berbagai macam konflik. Salah satunya adalah isu keselamatan yang berkaitan erat dengan konflik penggunaan ruang secara berlebihan dan perilaku pengguna yang dianggap mengganggu atau tidak sopan. Di negara-negara Selatan, permasalahan tersebut seringkali terkait dengan faktor sosial dan ekonomi, seperti kemiskinan, kehadiran “anak jalanan” atau perdagangan informal. Pentingnya rasa aman di antara pengguna di ruang publik tidak bisa dianggap remeh. Selain menjadi kebutuhan dasar manusia, kehilangan rasa aman dalam lingkungan sehari-hari dapat menimbulkan berbagai konsekuensi negatif seperti perilaku dan sikap anti-sosial serta stress. Sejalan dengan beberapa studi yang telah dilakukan dengan mengenai pengaruh lingkungan fisik terhadap kejahatan dan keselamatan [3], studi lainnya lebih menitikberatkan faktor-faktor sosial, seperti solidaritas komunitas dan homogenitas, sebagai hal yang signifikan dalam menjelaskan kejahatan dan ketakutan akan kejahatan [4]. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji hubungan antar kegiatan dan mengklarifikasi faktor mediasi yang mempengaruhi perasaan keselamatan dan keamanan di ruang publik

KETENANGAN DAN KOMUNITAS
TEORI RUANG PUBLIK
KONSEKUENSI RUANG TERBUKA PUBLIK TERKAIT PENGGUNAAN
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call