Abstract

Air bersih merupakan sumber kehidupan bagi setiap orang, sehingga kelestarian dan keberadaannya harus dijaga semaksimal mungkin baik kuantitas maupun kualitasnya. Biji asam jawa (Tamarindus Indica L) dapat dimanfaatkan sebagai koagulan alternatif pengganti tawas karena lebih ramah lingkungan. Akar mangrove dikatakan mampu menurunkan kadar klorida dikarenakan pada dasarnya, seperti akar tumbuhan tingkat tinggi lainnya, akar mangrove berperan selektif dalam penyerapan ion, yang dibawa dan diangkut ke xilem. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan metode kombinasi koagulasi biji asam jawa dan filtrasi akar mangrove dalam menurunkan kekeruhan dan kadar klorida (Cl) pada air sumur gali di kawasan pesisir. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan metode koagulasi dan filtrasi. Hasil penelitian menunjukkan pada sampel awal kekeruhan air sebesar 76,9 NTU dan kadar klorida sebesar 60.481,2 mg/l setelah dilakukan pengolahan menggunakan biji asam jawa didapatkan hasil penurunan kekeruhan sebesar 82,93% dan kadar klorida sebesar 71,06%. Pengolahan menggunakan akar mangrove didapatkan hasil penurunan kekeruhan sebesar 90,19% dan kadar klorida sebesar 90,51%. Sedangkan untuk Pengolahan kombinasi menggunakan biji asam jawa dan akar mangrove didapatkan hasil penurunan kekeruhan sebesar 94,77% dan kadar klorida sebesar 96%. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan biji asam jawa dan akar mangrove mampu menurunkan kekeruhan (NTU) dan kadar klorida (Cl) pada air sumur gali di kawasan pesisir dengan kemampuan menurunkan kekeruhan sebesar 94,77% dan menurunkan kadar klorida sebesar 96%. Bagi Masyarakat dapat melakukan pemanfaatan biji asam jawa dan akar mangrove dalam melakukan pengolahan air secara sederhana

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call