Abstract

Kemampuan berpikir kritis dan kreatif menjadi salah satu kemampuan prioritas yang harus dimiliki generasi milenial di abad-21. Upaya untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa telah banyak ditemukan melalui berbagai pendekatan dan model pembelajaran. Namun, sebelum memilih jenis pendekatan dan model pembelajaran yang tepat pada pembelajaran IPA, Guru diharuskan melakukan pemetaan awal kemampuan berpikir kritis dan kreatif siswa sehingga pendekatan dan model pembelajaran yang dipilih lebih optimal dan efisien. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan tingkat kemampuan berpikir kritis dan kreatif pada siswa kelas IVdalam pembelajaran IPA di MINU Hidayatun Najah Tuban dengan jumlah partisipan 32 siswa. Desain penelitian yang digunakan adalah kuantitatif berbasis survei terhadap data yang telah dikumpulkan melalui metode lembar tes dan dokumentasi. Hasilnya, meskipun pembelajaran IPA pada siswa kelas IV di MINU Hidayatun Najah Tuban telah menggunakan pembelajaran berbasis student-centered, kemampuan berifikir kritis siswa masih tergolong dalam kategori yang rendah. Disisi lain, kemampuan berfikir kreatif siswa dinilai sudah baik. Dengan demikian, tidak semua pendekatan dan model pembelajaran cocok untuk meningkatkan kemampuan berfikir kritis dan kreatif siswa khususnya pada pembelajaran IPA. Untuk itu, sebelum mengimplementasikan pendekatan dan model pembelajaran tertentu pada pembelajaran IPA, direkomendasikan untuk mengukur kemampuan awal siswa yang akan dikembangkan sehingga guru bisa memilih pendekatan dan model pembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call