Abstract

Sektor pertanian di wilayah pesisir mengalami kerentanan dalam produksi, terutama disebabkan oleh salinitas, dampak dari perubahan iklim. Meskipun permasalahan kemanusiaan di bidang pertanian merupakan hal yang penting, data sosio-ekonomi pertanian pesisir masih terbatas. Artikel ini memberikan gambaran dan menganalisis sosial ekonomi pertanian pesisir di Kabupaten Kendal untuk mengisi kesenjangan yang ada. Kerentanan, tantangan, dan peluang di sektor ini dikumpulkan melalui wawancara semi terstruktur pada akhir tahun 2022 dan awal 2023 yang ditujukan untuk 183 petani terdampak salinitas di Kabupaten Kendal. Hasilnya menunjukkan bahwa pertanian pesisir menghadapi kerentanan, menurunnya produksi padi dan pendapatan petani, serta terbatasnya akses petani terhadap teknologi budidaya padi di lahan salin. Sebagian besar petani ingin terus bertani padi dengan kondisi yang ada karena bertani adalah mata pencaharian utama mereka. Namun, masih dibutuhkan penerapan teknologi untuk pertanian dan mata pencaharian berkelanjutan. Petani membutuhkan mitigasi teknis untuk bertahan dan melanjutkan usaha pertaniannya. Upaya adil untuk meningkatkan pertanian dalam mengelola dan meningkatkan produksi sebagai upaya keberlanjutan dan ketahanan sangatlah penting. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan sinergi antara pemangku kepentingan pusat dan daerah dari berbagai lembaga.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call