Abstract

Dermatitis seboroik adalah penyakit inflamasi kulit kronis, dengan predileksi didaerah kelenjar sebaceous seperti kulit kepala, wajah, dada bagian atas, punggung dan lipatan tubuh, kondisi ini akan berdampak pada ketidaknyamanan dan menyebabkan masalah yang serius pada kulit. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dengan melakukan wawancara dan hasilnya diisi pada lembar kuesioner. Analisis data menggunakan uji distribusi frekuensi melalui perangkat lunak SPSS 17.0. Karakteristik penderita dermatitis seboroik berdasarkan usia terbanyak pada usia lansia akhir (56-65 tahun) yaitu 30,4%, dan terendah pada usia dewasa awal (26–35 tahun) yaitu 2,2%. Pada jenis kelamin terbanyak pada laki-laki 56,5%, dan terendah pada perempuan 43,5%. Pada pekerjaan terbanyak pada pensiunan 30,4%, dan paling sedikit pelajar/mahasiswa dan tidak bekerja dimana jumlahnya sama banyak 6,5%. Pada kebiasaan merokok terbanyak pada penderita yang tidak merokok 60,9%, diikuti perokok ringan sebanyak 26,1%, perokok sedang 13,0%, dan perokok berat 0%. Pada kebiasaan makan terbanyak pada kebiasaan makan yang beresiko yaitu 76,1%, dan terendah pada kebiasaan makan yang tidak beresiko yaitu 23,9%. Pada kebersihan diri yang beresiko yaitu 60,9%, dan terendah pada kebersihan diri yang tidak beresiko yaitu 39,1%. Kesimpulan dari penelitian ini paling banyak pada laki-laki, lansia akhir, dan pensiunan yang mempunyai kebiasaan makan dan kebersihan diri yang beresiko, dan hanya sebagian kecil yang merokok.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call