Abstract

Gaguritan Tebu Ratu ini mengambil latar belakang ceritra dalam kitab Mahabrata yang dimana cerita ini diceritakan oleh seorang Pandita kepada sisyanya yang di dalamnya mengisahkan Dewi Kunti beserta putra-putranya sedang membangun sebuah yadnya yang kemudian diusik oleh para Bhuta Kala utusan dari Dewi Durga, dari peristiwa inilah kemudian menyebabkan Sang Prabu Kresna menjadi marah dan ingin membunuh Dewi Durga, kemudian hal tersebut menjadi kenyataan Dewi Durga dibunuh oleh Sang Nakula dengan tongkat sakti panugrahan Dewa Siwa. Penelitian ini mengunakan pendekatan penelitian kualitiatif pendekatan studi yang lebih menekankan pada struktur naratif serta nilai Pendidikan. Gaguritan Tebu Ratu mengandung nilai-nilai pendidikan, meliputi : ‘(1) Nilai pendidikan Tattwa dengan menekankan pada sraddha dan bakti terhadap Tuhan dalam manifestasinya sebagai Sanghyang Titah, Sanghyang Yama. ‘(2) Nilai Susila tidak lepas dari tingkah laku manusia yang mengarah pada kebenaran dan sangat perlu ditanamkan dalam masyarakat melalui melalui pendidikan. ‘(3) Nilai Upacara tatacara melaksanakan hubungan antara manusia dengan sesamanya, hubungan manusia dengan alam semesta, dan manusia dengan Ida Sang Hyang Widhi Wasa serta dengan segala manifestasinya untuk mencapai kesuian jiwa.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.