Abstract

Tulisan ini bertujuan untuk melacak jejak-jejak perjuangan Indera Tjaja dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah melalui empat tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Hasil dari penelitian ini mengungkapkan bahwa kiprah Indera Tjaja dimulai sebagai residen pertama Bengkulu pada tahun 1945–1946. Selanjutnya Indera Tjaja diperbantukan pada gubernur Sumatera di Pematang Siantar dalam jabatan wakil gubernur Sumatera. Jatuhnya Pematang Siantar pada agresi militer Belanda I tahun 1947 Indera Tjaja mengungsi ke Medan, langsung membentuk organisasi yang bernama front national untuk menghadapi penjajahan Belanda waktu itu. Dalam perundingan Renville Indera Tjaja sebagai anggota delegasi Indonesia. Pada agresi militer Belanda II masa Pemerintahan Darurat Republik Indonesia dipercaya menjadi Menteri Perhubungan dan Kemakmuran serta bersama-sama pasukan TKR/TNI bergerilya dalam mempertahankan kemerdekaan.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call