Abstract

Pendidikan sentral dalam membentuk karakter dan nilai-nilai generasi penerus. Sekolah bertanggung jawab mengembangkan berpikir kritis dan nilai moral positif. Implementasi Salam Pagi adalah aspek penting dalam membentuk budaya sekolah yang positif. Penelitian ini mengeksplorasi peran Salam Pagi dalam membentuk budaya sekolah positif di SD Kanisius. Fokus utamanya adalah dampak Salam Pagi terhadap komunikasi guru-siswa, motivasi siswa, dan perkembangan karakter. Tujuannya adalah untuk memahami kontribusi Salam Pagi dalam menciptakan budaya sekolah inklusif, ramah, dan semangat. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan desain studi kasus. Sampel penelitian terdiri dari anggota sekolah di SD Kanisius, dan data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi Salam Pagi berdampak positif pada budaya sekolah. Selain menjadi sapaan pagi, Salam Pagi juga mengajarkan nilai-nilai moral, memperkuat identitas sekolah, dan membentuk karakter siswa. Praktik ini menciptakan lingkungan belajar yang positif, meningkatkan rasa kebersamaan, serta memberikan keteladanan positif pada siswa. Salam Pagi juga berperan dalam meningkatkan keteraturan dan disiplin siswa. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa Salam Pagi dapat menjadi alat yang efektif dalam membentuk budaya sekolah yang positif dan inklusif. Praktik ini dapat diadopsi oleh sekolah lain untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan pribadi, moral, dan akademik siswa. Selain itu, Salam Pagi juga memiliki potensi untuk memengaruhi orang tua dan masyarakat dalam mendorong nilai-nilai positif di kalangan anak-anak

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call