Abstract
Pada tahun 2020, prevalensi kanker payudara di Indonesia mencapai 65.858 kasus (16,6%) dari total 396.914 kasus kanker, dengan 22.430 kematian (9,6%). Pengobatan kanker payudara, seperti kemoterapi, memengaruhi kondisi psikologis pasien, khususnya kecemasan, yang sering kali disebabkan oleh kurangnya kemampuan adaptasi, atau resiliensi, dalam menghadapi kesulitan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara resiliensi dan tingkat kecemasan pada pasien kanker payudara yang menjalani kemoterapi di Rumah Sakit Al-Ihsan, Jawa Barat. Metode penelitian ini bersifat deskriptif dan menggunakan pendekatan cross-sectional. Sampel penelitian dipilih menggunakan teknik purposive sampling dengan melibatkan 84 responden. Alat ukur yang digunakan adalah Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) 25 dan Zung Self-Rating Anxiety Scale (ZSAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat resiliensi sedang dengan rata-rata skor 70,51, dan tingkat kecemasan sedang dengan rata-rata skor 39,00. Korelasi antara resiliensi dan tingkat kecemasan diuji menggunakan uji korelasi Spearman, dengan nilai signifikansi 0,000 (p<ɑ) dan nilai korelasi -0,520, menunjukkan hubungan yang kuat dan negatif. Ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi tingkat resiliensi, semakin rendah tingkat kecemasan. Perawatan yang komprehensif sangat penting bagi pasien kanker payudara, terutama yang menjalani kemoterapi kurang dari satu tahun. Dukungan sosial dari keluarga dan penyedia layanan kesehatan berperan penting dalam meningkatkan resiliensi dan mengurangi kecemasan
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have