Abstract
Introduction : Medical waste is waste that comes from medical service activities. Behavior is the basis for the success of hospital waste management. Objective : Behavior about medical waste management must be possessed by all staff as a responsibility to the hospital director. Knowledge support influences real behavior in managing waste. Based on preliminary study findings at Hospital "X" in Sukoharjo Regency, medical waste management in the adult and children's wards is still divided into two, namely medical and non-medical waste, making it difficult for officers to process the waste.. Method : This research is quantitative using a cross-sectional approach.. The population is inpatient nurses with 47 samples. The sampling technique is total sampling. The research instrument uses a questionnaire. The independent variable is knowledge and the dependent variable is behavior. The analysis method uses the Kendals Tau Test. Result : The results showed that nurses had a good level of knowledge category (42.6) and had less knowledge (57.4). Nurses had good behavior (29.8%) and (70.2%) nurses had a less category. The statistical test analysis of the sig results was 0.042 which was obtained Where it is less than 0.05. Conclusion is that there is a relationship between knowledge and nurse behavior in managing solid medical waste. Suggestions for Hospital “X” in Sukoharjo Regency. Suggestions for Hospital “X” in Sukoharjo Regency, Hospital management should carry out counseling, socialization, training related to medical waste and evaluate the behavior of nurses when sorting medical waste based on the type of waste and then throwing it in the trash.. Keywords : Solid Medical Waste, Knowledge, Behavior. Pendahuluan : Limbah medis merupakan limbah yang berasal dari kegiatan pelayanan medis. Perilaku menjadi dasar keberhasilan pengelolaan limbah rumah sakit. Tujuan : Perilaku pengelolaan limbah medis harus dimiliki oleh seluruh staf sebagai tanggung jawab kepada direktur rumah sakit. Dukungan pengetahuan mempengaruhi perilaku nyata dalam mengelola sampah. Berdasarkan temuan studi pendahuluan di Rumah Sakit “X” Kabupaten Sukoharjo, pengelolaan limbah medis di bangsal dewasa dan anak masih terbagi menjadi dua yaitu limbah medis dan non medis sehingga menyulitkan petugas dalam mengolah limbah tersebut. Metode : Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Populasinya adalah perawat rawat inap dengan jumlah sampel sebanyak 47 orang. Teknik pengambilan sampelnya adalah total sampling. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner. Variabel bebasnya adalah pengetahuan dan variabel terikatnya adalah perilaku. Metode analisis menggunakan Uji Kendals Tau.Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat mempunyai kategori pengetahuan baik (42,6) dan pengetahuan kurang (57,4). Perawat mempunyai perilaku baik (29,8%) dan (70,2%) perawat mempunyai kategori kurang. Analisis uji statistik diperoleh hasil sig sebesar 0,042 dimana kurang dari 0,05.Kesimpulannya terdapat hubungan antara pengetahuan dengan perilaku perawat dalam mengelola limbah padat medis. Saran untuk Rumah Sakit “X” di Kabupaten Sukoharjo. Saran Bagi Rumah Sakit “X” Kabupaten Sukoharjo, hendaknya manajemen Rumah Sakit melakukan penyuluhan, sosialisasi, pelatihan terkait sampah medis dan mengevaluasi perilaku perawat dalam memilah sampah medis berdasarkan jenis sampah kemudian membuangnya pada tempat sampah.Kata Kunci : Limbah Medis Padat, Pengetahuan, Perilaku.
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have