Abstract

Pengetahuan rendah pada remaja dapat memberikan dampak perilaku menyimpang seperti seks bebas yang dapat menyebabkan Kehamilan yang Tidak Diinginkan (KTD) hingga berakhir pada kasus aborsi. The United Nations Populations Fund (UNFPA) menyatakan bahwa sebanyak 121 juta kehamilan tidak direncanakan terjadi di dunia setiap tahun. Sekitar 60% kehamilan tidak direncanakan, berakhir dengan kasus aborsi. Pada tahun 2018, provinsi Jakarta mencapai 68 dan merupakan kasus tertinggi. Kemudian provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 49 kasus, Jawa Tengah 45 kasus, Banten 44 kasus, Jawa Barat 43 kasus, dan Jawa Timur 30 kasus. Kasus tertinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu di Ngaglik, Sleman. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah ada Hubungan antara Pengetahuan tentang Aborsi akibat KTD Dengan Sikap Remaja Putri terhadap Aborsi Di SMAN 1 Ngaglik Sleman. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional. Teknik pengambilan sampling yaitu Stratified Random Sample. Populasinya adalah seluruh siswi kelas X dan XI dengan jumlah 263 siswi dengan 175 sampel. Metode pengumpulan data menggunakan penyebaran kuesioner. Hasil uji Spearman Rank Coefficient Correlation diperoleh nilai signifikan p value sebesar 0,00 dan hasil uji correlation didapatkan nilai sebesar 0,286. Kesimpulan dari penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan pada pengetahuan mengenai aborsi akibat KTD dengan sikap remaja putri terhadap aborsi di SMAN 1 Ngaglik Sleman.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call