Abstract
Status gizi adalah Keadaan keseimbangan antara asupan (intake) dan kebutuhan (requirement) zat gizi yang dinyatakan menggunakan nilai Z- score berdasarkan indeks IMT/U. Kebiasaan membaca label gizi yang rendah terjadi karena kurangnya minat yang dipicu oleh rendahnya pemahaman mengenai label gizi, serta istilah yang digunakan tidak familiar di telinga masyarakat umum. Salah satu penyebab yaitu konsumsi minuman berpemanis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan membaca label kandungan gizi minuman kemasan berpemanis dengan status gizi pada pelajar SMP AI-Islam Surakarta. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh murid di SMP Al-Islam 1 Surakarta yang berjumlah 667 murid. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kebiasaan Membaca Label Gizi. Persentase terendah responden adalah kelompok umur 15 tahun dengan persentase 5,6% lalu kelompok umur 13 tahun dengan persentase 26,7% dan persentase tertinggi adalah kelompok umur 14 dengan persentase 67,8%. Sebagian besar responden dari penelitian ini adalah mahasiswa dengan jenis kelamin perempuan yaitu sebesar 46 (51%) dan siswa dengan jenis kelamin laki – laki sebesar 44 (48,9%). Kebiasaan membaca label gizi SMP Al-Islam 1 Surakarta mayoritas responden yaitu sebanyak 46 dari 90 responden (51,1%). Status gizi SMP Al-Islam 1 Surakarta mayoritas responden yaitu sebanyak 58 dari 90 (64.4%). Terdapat hubungan yang signifikan antara kebiasaan membaca label gizi dengan status gizi.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.