Abstract

Dismenorea primer adalah nyeri menstruasi yang timbul berulang secara teratur sejak pertama kali haid dan paling banyak terjadi pada perempuan yang berusia 20 sampai 30 tahun. Aktivitas fisik adalah suatu kegiatan menggerakkan tubuh yang mengeluarkan energi dan tenaga untuk meningkatkan kesehatan dan kebugaran bagi tubuh. Perempuan yang kurang melakukan aktivitas fisik cenderung mengalami dismenorea. Fenomena yang dijumpai peneliti pada mahasiswi Prodi Ilmu keperawatan sering mengalami dismenorea saat menstruasi dan tidak melakukan aktivitas fisik. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan antara aktivitas fisik dengan dismenorea primer pada mahasiswi Prodi Ilmu Keperawatan. Desain penelitian ini adalah studi korelasi dengan pendekatan cross section. Jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 57 responden yang mengalami dismenorea primer diambil menggunakan simple random sampling. Aktivitas fisik mahasiswi diukur menggunakan kuesioner International Physical Activity Questionnaire (IPAQ) dan dismenorea primer dinilai dengan skala nyeri NRS (Numerical Rating Scale). Analisis statistik menggunakan ASDPP didapatkan hasil lebih dari 50% (53%) responden memiliki aktivitas fisik ringan dan lebih dari 50% (53%) responden mengalami dismenorea primer sedang. Hasil uji Spearman Rank menunjukkan bahwa aktivitas fisik tidak berhubungan dengan dismenorea primer dengan nilai p > ? (p = 0,079). Hal ini bisa dikarenakan ada faktor-faktor lain yang kemungkinan dapat mempengaruhi terjadinya dismenorea primer, salah satunya faktor stres. Peneliti memberikan saran kepada peneliti selanjutnya dapat menilai faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi terjadinya dismenorea primer.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call