Abstract

Kecoak merupakan salah satu serangga yang berada dimana-mana. Kecoa dapat tinggal di berbagai tempat, mulai dari selokan, tempat sampah, sampai di kamar mandi. Kecoak adalah salah satu agen penularan untuk berbagai penyakit seperti diare, disentri dan kolera pada anak-anak. Di Indonesia, terdapat berbagai jenis kecoak yang sering ditemukan, salah satunya adalah Kecoak Jerman atau Blattella germanica L., dan masalah kecoak di Indonesia ditangani dengan penggunaan insektisida kimiawi, hal ini terjadi karena banyaknya dan mudah dicarinya insektisida kimiawi di berbagai tempat, seperti di supermarket, warung, sampai toko kecil-kecilan. Insektisida kimiawi berbahan dasar piretroid adalah salah satu insektisida kimiawi yang paling umum dipakai oleh masyarakat. Insektisida kimiawi tersebut memiliki berbagai macam efek buruk yang diakibatkan karena ia meninggalkan residu yang dapat terhirup oleh manusia dan juga terkonsumsi oleh manusia melalui produk pangan. Beberapa efek insektisida kimiawi adalah penyakit hati, ginjal, dan juga masalah pada sistem saraf pusat. Oleh karena itu dibutuhkan solusi alternatif dalam penanganan masalah kecoak di Indonesia, yaitu Bioinsektisida. Bioinsektisida adalah insektisida yang dibuat menggunakan bahan-bahan alami tanpa adanya penambahan zat-zat kimiawi. Jahe adalah salah satu rempah yang dapat ditemukan dimana-mana, di dalam jahe terdapat senyawa yang bernama flavonoid, dan senyawa ini lah yang dapat menjadi biopestisida. Biopestisida dibuat dengan mengambil ekstrak jahe lalu memasukkan ekstrak ke dalam botol penyemprotan sesuai dengan dosisnya menggunakan pipet pasteur. Kata Kunci: Kecoak, piretorid, bioinsektisida, jahe

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call