Abstract

Infeksi Sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (juga dikenal sebagai SARS-CoV 2) adalah agen penyebab penyakit menular pada tahun 2019, juga dikenal sebagai COVID-19. Orang yang terinfeksi COVID-19 dapat mengalami demam, batuk kering, dan kesulitan bernapas. Dalam hal ini, ini mungkin mengindikasikan kondisi pasien yang berpotensi kritis. Jumlah limfosit menurun sebagai respons terhadap kerusakan sistem kekebalan tubuh, namun peningkatan jumlah neutrofil dapat mengindikasikan peningkatan respon inflamasi. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana NLR dapat dideskripsikan pada pasien rawat inap dengan COVID-19. Pasien yang dirawat di rumah sakit dengan COVID-19 akan mengambil bagian dalam analisis cross-sectional dari tingkat NLR mereka. Kami memiliki jumlah sampel sebanyak 96 untuk penyelidikan ini. Pendekatan deskriptif cross-sectional digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis sumber sekunder yang tersedia. Setelah itu, beberapa pengolahan data substansial dilakukan di SPSS. Pada pasien COVID-19 di Rumah Sakit Permata Keluarga Cikarang, NLR diamati berkorelasi dengan keparahan gejala klinis (p = 0,000). Berdasarkan temuan, sebagian besar pasien COVID-19 di RS Permata Keluarga Cikarang memiliki skor NLR pada kelompok meningkat (67,7%), sedangkan mayoritas pasien secara keseluruhan memiliki skor NLR dalam kategori sedang (52,1%). Lebih dari separuh sampel yang diuji menunjukkan peningkatan NLR.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call