Abstract

Penggunaan filter dan aerator dalam budidaya perikanan mempunyai peran penting dalam mengendalikan kualitas air, terutama kadar amonia agar tidak melebihi ambang batas. Senyawa amonia dengan kadar yang tinggi dalam air pada wadah pemeliharaan dapat menyebabkan kerusakan pada struktur dan fungsi organ insang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh filtrasi dan aerasi yang berbeda terhadap histopatologi organ insang ikan nila merah (O. niloticus). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Variabel yang diamati adalah bobot total insang, bobot tubuh ikan, bobot insang relatif dan persentase kerusakan jaringan insang. Bobot insang relatif dihitung menggunakan rumus, BIR (%)= Bi x Bt-1 x 100%. Kerusakan jaringan insang dihitung dari pengamatan 240 lamela sekunder per insang dengan menggunakan mikroskop perbesaran 400 kali, kemudian dikalikan dengan 100%. Data yang diperoleh dianalisis mengunakan uji sidik ragam dua arahdengan taraf kepercayaan sebesar 95%. Hasil analisis menunjukkan terdapat beda nyata terhadap variabel yang diamati antar perlakuan dengan kontrol (P<0,05) terhadap bobot total insang, bobot tubuh ikan, bobot insang relatif dan persentase kerusakan jaringan insang. Simpulan penelitian ini adalah, penambahan aerasi yang dikombinasi dengan filtrasi dapat mereduksi amonia dan mengurangi kerusakan jaringan organ insang ikan nila merah.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call