Abstract

Demam atau pireksia merupakan salah satu gejala suatu penyakit. Penyakit infeksi seperti demam berdarah, tifus, malaria, pembengkakan pada liver, dan penyakit menular lainnya merupakan contoh penyakit yang sering menimbulkan gejala demam. Dalam hal ini, pemberian obat antipiretik digunakan untuk menekan dampak negatif dari kondisi demam. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antipiretik kombinasi ekstrak pepaya dan daun pare. Dalam penelitian ini digunakan 15 ekor mencit (Mus musculus) jantan sehat strain ddY berumur 2-3 bulan dengan bobot badan 20-30 g. Perlakuan pada lima kelompok adalah kelompok I; ibuprofen 400 mg, kelompok II; natrium karboksimetil selulosa atau Na-CMC 1%, kelompok III (100:100) mg/kg BB, kelompok dosis IV (50:150) mg/kg BB, dan kelompok dosis V (150:50) mg/kg BB, yang diinduksi demam menggunakan vaksin difteruia, pertusis, tetanus (DPT) dengan volume 0,1 mL (IP) dengan tiga kali pengulangan. Pengamatan dilakukan dengan mengukur suhu rektal mencit menggunakan termometer digital sebelum penyuntikan vaksin DPT, 0 menit (setelah penyuntikan vaksin DPT), 30, 60, 90, dan 120 menit setelah pemberian bahan uji. Kombinasi daun pepaya dan daun pare dapat menurunkan suhu tubuh mencit. Dosis IV (150:50) mg/kg BB, memberikan penurunan suhu tubuh tikus terbaik dan tidak berbeda secara signifikan dengan antipiretik ibuprofen.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call