Abstract

Menganalisis Fenomena rekrutment Artis sebagai calon legislatif ditinjau dari perspektif Aksiologi, peran partai politik dalam melaksanakan proses rekrutmen dan kaderisasi yang melibatkan kalangan artis sebagai upaya meraup suara di pemilihan legislatif. Kecendrungan permanfaatan popularitas yang dimiliki oleh calon artis tersebut dalam pesta demokrasi menjadi salah satu satu strategi oleh mayoritas partai politik di Indonesia. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui penelitian literatur kepustakaan. Hasil analisis dalam artikel ini adalah langkah partai politik tersebut diakibatkan oleh demokrasi yang diterapkan di Indonesia yang membutuhkan perolehan suara partai politik memenuhi standar ambang batas parlemen. Langkah Partai Politik tersebut mengesampingkan nilai kebermanfaatan untuk rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Wajah baru demokrasi Indonesia yang bergeser dari pertarungan gagasan menjadi pertarungan popularitas. Popularitas artis merupakan faktor utama partai politik merekrut artis menjadi calon legislatif. Dampak dari fenomena tersebut terhadap diskusi di ruang publik serta implikasinya terhadap kedaulatan rakyat sebagai pemegang kedaulatan utama dalam Negara demokrasi dan kebermanfaatan yang akan dirasakan oleh rakyat Indonesia menjadi pertanyaan selanjutnya. Oleh karena itu, peneliti menjadi tertarik melakukan penelitian tentang fenomena tersebut.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call