Abstract

Ramuan tradisional semakin jarang digunakan dan terkesan ditinggalkan pada saat ini. Ramuan tradisional merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan, namun ramuan tradisional rawan punah pada saat ini. Penghayat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa Paguyuban Noormanto (PKPN) sebagai organisasi kebudayaan masih menggunakan ramuan tradisional. PKPN memproduksi sendiri ramuan tradisonal ini berdasarkan pengetahuan dari leluhur serta dikonsultasikan dengan ahli farmasi atau kesehatan. PKPN menggunakan ramuan tradisional untuk pengobatan anggota serta siapa saja yang membutuhkan. PKPN membangun relasi serta mepertahankan eksistensi melalui pemberian ramuan tradisional kepada siapa saja yang sangat membutuhkan secara cuma-cuma. Penelitian akan berfokus membahas mengenai usaha-usaha yang dibangun oleh PKPN untuk mempertahankan warisan leluhur berupa ramuan tradisional. Fokus penelitian juga mengenai proses PKPN membangun eksistensinya di dalam masyarakat melalui ramuan-ramuan tradisional yang telah diciptakan. Penelitian akan menggali hubungan serta keberhasilan penggunaan ramuan tradisional dalam menjaga eksistensi sebuah organisasi. Penelitian menggunakan metode studi pustaka, observasi, dan wawancara terstruktur. Penelitian juga menggunakan pendekatan Interaksionisme Simbolik untuk mendapatkan pola mengenai usaha serta cara PKPN membangun eksistensinya. Penelitian diharapkan menjadi promosi untuk penggunaan ramuan tradisional yang mulai punah, dimana saat ini sedang masa pandemi Covid-19 tentu sangat dibutuhkan obat-obat tradisonal yang telah terstandart. Penelitian juga diharapkan memperkaya kazhanah keilmuan mengenai keilmuan ramuan tradisional yang diduga tidak hanya untuk pengobatan namun bisa menjadi alat eksistensi sebuah organisasi. Abstract: Traditional herbs are increasingly rarely used and seem to be abandoned at this time. Traditional herbs are one of Indonesia's cultural heritages that must be preserved, but traditional herbs are prone to extinction at this time. The organization of Believers in the Almighty God Paguyuban Noormanto (PKPN) as a cultural organization still uses traditional herbs. PKPN produces their own traditional concoctions based on ancestral knowledge and consulted with pharmaceutical or health experts. PKPN uses traditional herbs for the treatment of members and anyone who needs it. PKPN builds relationships and maintains its existence through the provision of traditional herbs to anyone in dire need free of charge. The research will focus on discussing the efforts built by PKPN to maintain ancestral heritage in the form of traditional herbs. The research focuses on the process of PKPN building its existence in the community through the traditional potions that have been created. The research explores the relationship and success of using traditional ingredients in maintaining the existence of an organization. The research uses the methods of literature study, observation, and structured interviews. The research also uses the Symbolic Interactionism approach to get a pattern of the efforts and ways PKPN builds its existence. The research is expected to be a promotion for the use of traditional ingredients that are starting to become extinct, where currently the Covid-19 pandemic is certainly very much needed for standardized traditional medicines. The research is also expected to enrich the scientific knowledge of traditional herbs which are thought to be not only for treatment but can be a tool for the existence of an organization.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call