Abstract
Mojokerto dan Sidoarjo adalah dua wilayah penting di Jawa Timur yang saling terhubung sehingga terdapat kebutuhan perjalanan yang signifikan pada kedua wilayah tersebut. Kereta Api (KA) Jenggala (bersubsidi “perintis”) adalah salah satu pilihan transportasi publik yang menghubungkan wilayah tersebut dan telah beroperasi selama 5 tahun dengan tarif Rp. 4.000,00 untuk satu kali perjalanan. Murahnya tiket subsidi yang dikenakan tersebut sangat memudahkan penumpang namun berbanding terbalik dengan besarnya subsidi yang ditanggung negara. Studi ini penting dilakukan guna mencari titik keseimbangan sehingga dapat dilakukan penyesuaian harga tiket tidak saling membebani baik penumpang maupun kas negara. Analisis dilakukan dengan menggunakan ability to pay (ATP) dan willingness to pay (WTP). Dari hasil analisis, diketahui bahwa nilai ATP adalah Rp. Rp.11.552,00. Sedangkan, nilai WTP eksisting adalah Rp.4.000,00 dan apabila dilakukan peningkatan layanan seperti pembayaran tiket baik tunai dan non-tunai, menambah frekuensi perjalanan, mengurangi waktu tempuh dan waktu tunggu serta meningkatkan ketepatan waktu dalam pemberangkatan dan kedatangan maka nilai WTP menjadi Rp.6.500,00. Sehingga, apabila sknario peningkatan layanan dilakukan maka penumpang tidak berkeberatan untuk membayar tiket seharga Rp.6.500,00
Published Version
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have