Abstract
Apomecyna saltator Fabricius (Coleoptera: Cerambycidae) merupakan hama tanaman labu madu yang keberadaannya perlu dikendalikan. Namun, informasi mengenai hama ini masih sangat terbatas. Pengendalian dengan penerapan pola tumpang sari memiliki prospek dan perlu dikembangkan untuk pengendalian hama ini sebagai bagian integral dari pengembangan pengendalian hama terpadu A. saltator. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pola tanam tumpang sari tanaman labu madu dengan beberapa tanaman repelan terhadap persentase infestasi, populasi larva/pupa A. saltator, dan produksi labu madu. Penelitian ini dirancang dengan rancangan acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan, yaitu monokultur tanaman labu madu (A); tumpang sari tanaman labu madu dan serai (B); tumpang sari tanaman labu madu dan kunyit (C); tumpang sari tanaman labu madu dan bawang daun (D). Setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali. Hasil menunjukkan bahwa rata-rata persentase infestasi A. saltator sampai 56 hari setelah tanam (HST) untuk semua perlakuan berkisar 72–79,6%. Populasi larva/pupa A. saltator berkisar 107–128 individu/9 tanaman. Produksi labu madu berkisar 21,97–26,75 kg/9 tanaman. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tanaman kunyit, serai, dan bawang daun tidak berpengaruh terhadap persentase infestasi, populasi A. saltator, dan produksi labu madu.
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.