Abstract

Air limbah dari operasional rumah sakit mengandung kadar yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan. Maka, air limbah itu perlu dikelola dengan IPAL supaya penuhi standar baku mutu sebelum air limbah dibuang ke badan air. Studi ini dilaksanakan di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta dengan mengumpulkan data pada IPAL eksisting dan dievaluasi. Hasil uji laboratoium pada inlet air limbah di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yang memiliki COD yakni 104,5 mg/L, BOD 53,1 mg/L, TSS yakni 81 mg/L, pH yakni 7,62, dan suhu yakni 30,4 °C. Hasil uji air limbah pada outlet IPAL eksisting masih memenuhi syarat baku mutu Peraturan DIY No. 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah, namun IPAL eksisting masih mengandung lumpur yang tinggi. Sehingga, diperlukan perancangan ulang desain IPAL dengan kelayakan bangunan 10 tahun kedepan dengan sistem IPAL rencana ialah anaerob dan aerob dengan metode DEWATS. Komponen IPAL yang didesain ialah grease trap, bak ekualisasi, bak pengendap awal/settler, anaerobic baffled reactor, anaerobic filter, aerobic ponds, dan polishing pond. IPAL yang direncanakan menghasilkan COD effluen yakni 3,67 mg/L, BOD effluen yakni 1 mg/L, dan TSS effluen yakni 1,54 mg/L yang sudah penuhi standar baku mutu Peraturan DIY No. 7 Tahun 2016 Tentang Baku Mutu Air Limbah.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call