Abstract

[Bahasa]: Aceh Barat sebagai salah satu daerah rawan bencana alam di Indonesia memerlukan langkah-langkah konkrit sebagai upaya mitigasi bencana. Salah satu langkah penting yang harus dilakukan adalah memberikan pengetahuan tentang literasi komunikasi bencana di kalangan siswa. Studi-studi sebelumnya telah mengkaji tentang model komunikasi bencana berdasarkan beberapa pengalaman daerah-daerah yang mengalami bencana alam dan non-alam. Namun, belum banyak studi yang mengkaji literasi komunikasi bencana melalui permainan tradisional seperti teka-teki silang (TTS). Oleh karena itu, artikel ini berupaya mengisi kekosongan studi tersebut dengan mengambil studi kasus pada Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 3 Aceh Barat. Data-data artikel ini diperoleh melalui aktivitas penyuluhan dan pendampingan dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat yang bersifat insidentil. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan bahwa literasi komunikasi bencana perlu didiseminasikan dalam bentuk permainan teka-teki silang. Para siswa yang mengikuti penyuluhan ini lebih aktif menggunakan kemampuan berpikir mereka untuk memahami istilah-istilah dalam kebencanaan. Di samping keaktifan mereka dalam mengisi permainan teka-teki silang tersebut, pada saat yang sama mereka berlatih untuk bekerjasama menyelesaikan permainan tersebut bersama teman-teman mereka. Hal ini merepresentasikan bahwa resiko bencana dapat diminimalisir melalui kerjasama aktif di kalangan masyarakat. Kata Kunci: literasi, komunikasi bencana, permainan tradisional [English]: West Aceh as one of the natural disaster-prone areas in Indonesia requires concrete steps for disaster mitigation. One important step that must be taken is to provide knowledge about disaster communication literacy among students. Previous studies have examined disaster communication models based on some experiences of areas that experienced natural and non-natural disasters. However, few studies have examined disaster communication literacy through traditional games such as crossword puzzles (TTS). Therefore, this article attempts to fill this gap by taking a case study of Madrasah Tsnawiyah Negeri (MTsN) 3 Aceh Barat. The data for this article were obtained through counseling and mentoring activities in the form of incidental community service. The results of this community service show that disaster communication literacy needs to be disseminated in the form of a crossword puzzle game. The students who participated in this counseling were more active in using their thinking skills to understand the terms of disaster. In addition to their activeness in filling out the crossword puzzle game, they practiced working together with their friends to complete the game. This represents that disaster risk can be minimized through active cooperation among the community. Keywords: literacy, disaster communication, traditional games

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call