Abstract

Vanili umumnya disimpan untuk tahap penuaan selama 2-6 bulan sehingga memicu pertumbuhan mikrob. Teknologi iradiasi dapat diterapkan untuk mereduksi mikrob pada vanili tujuan ekspor. Tujuan penelitian adalah menguji efektivitas iradiasi gamma terhadap mutu vanili hasil curing serta menentukan dosis iradiasi terbaik dengan mutu masih diterima oleh konsumen. Rancangan percobaan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan tiga ulangan. Faktor pertama dosis iradiasi sebanyak tiga taraf yaitu 10, 15 dan 30 kGy serta tanpa iradiasi (0 kGy) sebagai kontrol. Faktor kedua adalah bahan baku vanili hasil curing sebanyak tiga taraf yaitu vanili curing dengan pengering efek rumah kaca (ERK) tanpa peram lanjut, vanili curing dengan pengering ERK dan peram lanjut empat malam serta vanili curing hasil penjemuran petani. Pemberian iradiasi dilakukan pada vanili setelah penyimpanan selama dua bulan. Pengujian parameter mutu dilakukan sebelum dan sesudah iradiasi pada sampel yang dikemas, meliputi, fisik, kimia, mikrobiologi, dan uji organoleptik. Dosis iradiasi 10  kGy ditemukan efektif untuk mengurangi cemaran mikrobiologi  pada vanili tanpa peram dan dengan peram lanjut sesuai batas cemaran SNI, namun pada vanili penjemuran petani dibutuhkan dosis 15 kGy. Dosis iradiasi tidak memberi efek  terhadap susut bobot,  kadar air dan kadar vanilin sehingga mutu dan aroma masih baik. Iradiasi  meningkatkan nilai L* dan chroma namun kesukaan panelis  terhadap warna vanili masih bernilai 4 (agak suka)  hingga 30 kGy. Pemberian iradiasi meningkatkan kesukaan panelis terhadap aroma dari agak tidak suka (3) sebelum diiradiasi menjadi agak suka (4) setelah diiradiasi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call