Abstract

This article examines a new pattern of humanitarianism through digital technology, known as e-philanthropy. The utilization of digital space with social media has become an e-philanthropy concept amidst the covid-19 pandemic that happened to all levels of society. This study used a qualitative descriptive with virtual ethnographic methods. The object of this research is a program of #beasiswaArjuna, Pondok Pendawa, Bogor that implemented the altruism movement by collecting online donations to finance education for border communities. This article shows that philanthropy has shifted from conventional to digital forms, especially amidst the covid-19 pandemic. E-philanthropy manifests as an altruism movement in strengthening humanitarian solidarity by eliminating all selfishness and helping border communities to continue their education. The practice of philanthropy in the altruism movement amidst the covid-19 pandemic calls everyone to engage in altruistic actions to create happiness for everybody.

Highlights

  • This article examines a new pattern of humanitarianism through digital technology

  • The utilization of digital space with social media has become an e-philanthropy concept amidst the covid-19 pandemic

  • that happened to all levels of society

Read more

Summary

Pendahuluan

Pandemi covid-19 yang melanda Indonesia memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap kehidupan masyarakat. Artikel ini mengkaji pola baru kerja kemanusiaan sebagai bagian dari aksi filantropi yang diwujudkan dalam dunia teknologi, yang kemudian dikenal dengan e-filantropi. Gerakan filantropi yang diwujudkan dalam aksi altruisme dijalankan melalui platform digital dalam bentuk donasi yang bertujuan untuk membantu masyarakat pesantren di perbatasan agar tetap mampu mengenyam pendidikan. Pesantren Pendawa ini mempraktikkan e-filantropi dalam pembiayaan pendidikan sebagai wujud dari gerakan altruisme, utamanya di tengah pandemi covid-19 yang menyasar seluruh lapisan masyarakat dan menyisakan kebimbangan serta kegamangan hidup. Gerakan pemberdayaan tidak berhenti dengan aksi dan aktivitas konvensional-tradisional, melainkan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam menerima donasi dari para penggerak filantropi yang memiliki kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat, terutama di saat pandemi covid-19. Pendekatan kualitatif deskriptif bertujuan untuk mengkonstruksi pola e-filantropi dalam pembiayaan pendidikan Islam dalam gerakan altruisme bagi masyarakat perbatasan. Semua data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara dan dokumentasi kemudian dianalisis dengan metode kualitatif untuk memperoleh gambaran yang mendalam dengan mengambil hal-hal yang khusus kemudian diambil kesimpulan secara umum

Pembahasan dan Hasil
Kesimpulan
10. Profil Pondok Pendawa
Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call