Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan pemikiran divergen dan konvergen dalam pengambilan keputusan manajerial di areal perkebunan plasma PT. Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) Pelaihari. Pemikiran divergen digunakan untuk mengeksplorasi berbagai alternatif solusi, sedangkan pemikiran konvergen membantu mempersempit pilihan menuju keputusan terbaik. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Subjek penelitian terdiri dari lima orang manajer di PTPN IV Pelaihari yang terlibat langsung dalam proses pengambilan keputusan strategis dan operasional. Objek penelitian adalah proses pengambilan keputusan dalam konteks pengelolaan tenaga kerja dan produktivitas perkebunan plasma. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi lapangan, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa manajer di PTPN IV Pelaihari secara fleksibel menggunakan pemikiran divergen untuk menemukan solusi kreatif dalam menghadapi tantangan yang kompleks, sementara pemikiran konvergen lebih banyak digunakan dalam situasi yang membutuhkan keputusan cepat dan pasti. Faktor-faktor seperti pengalaman manajerial, tekanan waktu, dan ketersediaan informasi memengaruhi cara manajer menggabungkan kedua pendekatan tersebut. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan bagi manajer di PTPN IV Pelaihari, dengan fokus pada pengembangan kemampuan beralih antara pemikiran divergen dan konvergen untuk meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan dan produktivitas perkebunan plasma.

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.