Abstract

Wacana politik etis pada film Guru Besar Tjokroaminoto mengisahkan sebuah perlawanan Tjokroaminoto dan para intelektual terhadap wacana politik etis tentang sebuah hadiah pendidikan, perairan serta ancaman penangkapan bagi mereka yang melanggar norma-norma politik etis. Metode analisis wacana digunakan untuk mengamati relasi kekuasaan yang terbentuk dari episteme atau pengetahuan di zaman politik etis. Kekuasaan didisiplinkan, dinormalisasi dari pengetahuan, terbentuk karena adanya relasi antar masyarakat, penjajah, dan organisasi hingga tercipta kebenaran pada masanya. Penelitian menemukan adanya wacana pendidikan, pembangunan moral pada janji-janji politik etis, pendisiplinan, normalisasi subjek dengan episteme membentuk dan dididik atas larangan, penolakan, oposisi benar dan salah. Penolakan organisasi yang tidak benar atau tidak sejalan dengan politik etis. Kedisplinan dan hukuman tidak sesuai dengan aturan. Hukuman guru kepada murid jika berkomentar atau menjawab soal, hingga adanya episteme pendisiplinan yang dinormalisasikan oleh pekerja, penjara, perceraian dan pernikahan oleh perempuan dengan alasan untuk patuh kepada orangtua.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call