Abstract
Perkembangan digital yang berangsur-angsur berlangsung di desa menyisahkan pertanyaan besar mengenai bagaimana pemerintahan desa harus berbenah sebagai upaya untuk merepson perubahan tersebut. Di beberapa tahun terakhir ini, pertanyaan serupa hampir terdengar di banyak pertemuan-pertemuan baik yang berlangsung oleh praktisi maupun akademisi. Sayangnya, pertanyaan tersebut hanya berhenti pada debat ruang-ruang formal baik oleh praktisi maupun oleh akademisi. Bagi akademisi, merespon perubahan digital sebatas meributkan ide, namun sangat miskin bayangan imajinatif soal apa yang diributkan benar-benra terjadi dilapangan ataukah tidak. Sekaligus pada sisi yang oleh para praktisi, beribut dalam soal pelaksanaan tetapi sangat miskin dengan konsep sebagai pisau analisis sehingga tidak jarang perdebatan berheti dipersimpangan jalan. Penelitian ini akan berlangsung di desa Kambo di Sulawesi Selatan, menggunakan pendekatan Digital Era Governance (DEG). Dengan argumen, bahwa perubahan digital yang berlangsung diluar arena pemerintahan telah berdampak besar terhadap sistem pemerintahan yang ada di Indonesia khususnya di level terbawah. Penelitian akan menggunakan metode kualitatif, dengan teknik penggumpulan data berupa wawancara dan observasiPenelitian berlanggsung di kelurahan Kambo. Dan desa Kalukubula
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have
Similar Papers
More From: JIAPI: Jurnal Ilmu Administrasi Dan Pemerintahan Indonesia
Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.