Abstract

Die Küchenuhr merupakan cerpen karya Wolfgang Borchert yang cukup terkenal, banyak dibaca dan diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, serta memiliki banyak deiksis-deiksis dalam narasinya. Frekuensi kemunculan deiksis yang cukup banyak ini merupakan salah satu ciri khas bahasa pada masa Trümmerliteratur, sehingga referen-referen yang ditunjukkan melalui deiksis dalam cerpen sangat mudah disalahpahami oleh pembaca. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan bentuk, fungsi, dan makna deiksis dalam cerpen berjudul Die Küchenuhr karya Wolfgang Borchert. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif deskriptif dengan teori pragmatik dari Huang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk deiksis persona dalam cerpen Die Küchenuhr terdapat 3 jenis, yaitu deiksis persona pertama, kedua, dan ketiga. Sementara deiksis spasial ditemukan dalam bentuk leksem da dan hier. Deiksis temporal ditemukan dalam bentuk leksem jetzt dan kalimat dengan kala lampau (perfekt). Jika ditinjau secara fungsi, deiksis persona secara umum memiliki fungsi sebagai subjek dalam kalimat dan menjadi referen untuk penunjukan kata ganti orang pertama, kedua, dan ketiga. Sementara deiksis spasial berfungsi sebagai adverbia tempat yang menunjukan referen suatu lokasi tertentu yang dapat berubah-ubah bergantung kognisi penutur. Deiksis temporal yang berfungsi sebagai adverbia waktu merujuk kepada kapan tuturan diujarkan dan siapa pusat tuturan tersebut (berpusat kepada waktu tuturan atau penutur) dengan leksem waktu yang digunakan, sehingga waktunya dapat berubah-ubah. Dalam kasus-kasus tertentu, khususnya pada leksem non-deiktis, kemudian penggunaan leksem tempat yang beralih fungsi sebagai konjungsi dalam kalimat, dan penggunaan leksem waktu dengan angka tertentu (seperti tanggal, jam, tahun) akan membuat semua leksem tersebut bersifat non-deiktis.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call