Abstract
<p><em></em><em>The establishing a pesantren in a prostitution area is a very interesting topic to be<br />studied. This is because the challenge would be different from building a pesantren in<br />other community situations. This article based on the research on the roles of Darut<br />Taubah pesantren in teaching of moral values to commercial sex workers at Saritem<br />prostitution area. This is a qualitative case study research using a phenomenology <br />approach. Data was gathered using observation, in-depth interview, and documentary <br />research. Data was analyzed utilizing inductive approach. Finding of this study shows<br />that the establishment of Darut Taubah pesantren was motivated by cultural and<br />structural factors. Moreover, teaching of moral values was conducted through reorganizing structural and instrumental elements using many ways namely; persuasive method and prioritizing the roles of pesantren, teaching moral values and developing the social roles. After the existence of Darut Taubah pesantren in Saritem area, the prostitution<br />activities decrease significantly either in terms of quantity or intensity.</em></p><p><strong><em> </em></strong></p>
Highlights
The establishing a pesantren in a prostitution area is a very interesting topic to be studied
This article based on the research on the roles of Darut Taubah pesantren in teaching of moral values to commercial sex workers at Saritem prostitution area
Finding of this study shows that the establishment of Darut Taubah pesantren was motivated by cultural and structural factors
Summary
Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan didukung oleh data kepustakaan yang menitikberatkan pengambilan data langsung kepada subjek hukum. Data primer yang diperoleh dari sumber informasi melalui wawancara dan observasi. Wawancara dilakukan dengan cara mengadakan pertemuan langsung dengan sumber infomasi dengan didasarkan pada keyakinan bahwa mereka adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan dan atau pengalaman cukup tentang tema yang sedang diteliti. Data sekunder dari studi dokumentasi dan kajian pustaka dari berbagai media baik berupa arsip, file administrasi ataupun bahanbahan pembelajaran yang berkaitan dengan tema penelitian yaitu perbaikan moral bagi PSK yang menjadi penghuni lokalisasi Saritem Kota Bandung. Analisis data dilakukan secara induktif yaitu dengan cara memahami data-data empiris yang terjadi di lapangan, meliputi tiga proses, yaitu reduksi data, penyajian data serta penggambaran dan pembuktian data Hal ini berhubungan dengan etika penelitian, karena peneliti harus menghargai hak-hak informan dalam penelitian ini
Talk to us
Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have