Abstract

Penentuan kadar hara tanah memerlukan metode ekstraksi yang sesuai antara tanah dan tanaman yang dikehendaki. Tujuan penelitian adalah untuk menetapkan metode ekstraksi K tanah terbaik untuk bawang merah di tanah Ultisol dengan pendekatan lokasi tunggal. Penelitian dilaksanakan di Lebak, Provinsi Banten pada Maret 2015 – Mei 2016, dengan dua tahapan yaitu pembuatan status hara K tanah dan uji korelasi K tanah melalui penanaman di rumah kaca. Pembuatan status hara K tanah terdiri atas sangat rendah sampai sangat tinggi (0X, 1/4X, 1/2X, 3/4X, dan X), nilai X merupakan nilai erapan hara K tertinggi, sebesar 509.6 kg K2O ha-1. Pada kegiatan tersebut pupuk K diinkubasi selama tiga bulan, selanjutnya pengambilan sampel tanah pada masing-masing petak untuk dianalisis kadar K tanah. Kadar K tanah dianalisis menggunakan lima macam metode ekstraksi yaitu Bray I (larutan 0.025 N HCl + NH4F 0.03 N), Bray II (NH4F 0.03 N + HCl 0.10 N), Mechlich I (0.0125 M H2SO4 + 0.05 M HCl), HCl 25% dan Olsen (NaHCO3 0.5 M, pH 8.5). Uji korelasi K dilaksanakan di rumah kaca menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL), jumlah ulangan lima. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan status hara K tanah meningkatkan kadar K di dalam tanah dengan indikator bobot kering tajuk memberikan pola respon quadtratik. Metode ekstraksi hara K tanah terbaik untuk bawang merah di tanah Ultisol adalah Mechlich I, dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0.77. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk penetapan rekomendasi pemupukan K pada bawang merah di tanah Ultisol.
 Kata kunci:  Status hara K, ekstraktan K, dosis pemupukan K

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call