Abstract

Abstrak
 Bridging social capital merupakan jenis modal sosial yang memungkinkan terciptanya hubungan secara vertikal yang melibatkan perbedaan status dan kedudukan serta hubungan horizontal yang melibatkan pertukaran nilai serta budaya sehingga terjadi transfer sumber daya. Penelitian ini mengkaji tentang: 1) Relasi pada aspek struktural yang mencakup hubungan secara vertikal dan horizontal bridging social capital dan 2) Relasi pada aspek kognitif pada rasa saling percaya (trust) antara organisasi kepemudaan Kingkilaban dengan pemerintah Desa Balewangi dan para tokoh masyarakat untuk dapat mengetahui bagaimana bridging social capital dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan wawancara mendalam, observasi, dan diagram venn. Hasil penelitian menunjukkan bridging social capital dapat terjalin dengan baik apabila enam faktor, yaitu: 1) nilai kebermanfaatan, 2) kesamaan tujuan, visi, dan harapan; 3) adanya inisiatif dan validasi eksistensi, 4) pembagian peran sesuai kemampuan, 5) pertukaran sumber daya, serta 6) partisipasi aktif dari masing-masing pihak dapat terpenuhi. Pada relasi dengan pemerintah Desa Balewangi masih terdapat dua faktor, yaitu expected role belum terpenuhi serta partisipasi pihak desa yang belum sepenuhnya dirasakan sehingga dua hal tersebut perlu diperbaiki untuk mengembangkan relasi antara organisasi Kingkilaban dan pemerintah Desa Balewangi. Program Pemuda Bergerak Desa Berdaya dirancang sebagai sarana untuk memperkuat relasi melalui kerja sama antara organisasi kepemudaan Kingkilaban dan pemerintah Desa Balewangi.
 
 Kata Kunci:
 Modal Sosial Bridging, Relasi, Aspek Struktural, Aspek Kognitif

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call