Abstract

Financial Technology yang menjadi bagian dari revolusi teknologi di sektor keuangan memegang salah satu peran penting di sektor keuangan mikro dan makro. Investasi yang masif mendorong berkembangnya industri FinTech secara global. Sektor mobile money dan transfer tumbuh paling cepat sebesar 75% pada tahun 2019. Dengan jumlah pengguna sebanyak 203 juta dengan nilai transaksi mencapai US$ 99.1 miliar pada tahun 2022, menjadikan Indonesia menjadi salah satu episentrum perkembagan ekonomi digital. Namun tren positif ini masih belum memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih menjadi salah satu yang terendah dibandingkan negara lain di ASEAN. Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi faktor penggunaan FinTech di Indonesia serta implikasinya terhadap inklusi keuangan. Analisis kuantitatif dengan metode SEM-PLS digunakan dalam menguji secara statistik 369 data responden. Hasil penelitian ini mengungkap keempat variabel laten (digital literacy, financial literacy, acceptance model dan use of technology) secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap intention to use FinTech payment. Penggunaan secara berkelanjutan juga terbukti secara positif mendorong perilaku exploitative use dan explorative use oleh pengguna. Pada akhirnya, penggunaan FinTech payment dengan pola exploitative dan explorative terbukti secara statistik dapat meningkatkan inklusi keuagan di Indonesia.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call