Abstract

Kitab Amsal merupakan kitab hikmat di Perjanjian Lama yang terbilang cukup kompleks dalam bahasa puitisnya. Pembacaan terhadap Amsal tidak jarang menyentuh ruang kosong dalam jiwa dan kerohanian pembaca Kristen. Amsal 3:5-10 mengajarkan sikap takut dan taat kepada Tuhan dalam keagungan-Nya. Realitasnya orang-orang masih meresponi ketaatan kepada Tuhan dengan kecemasan (anxiety). Dalam kecemasan manusia kadang, bahkan tidak menyadari sedang menyakiti diri sendiri, hingga menyebabkan gangguan kecemasan (anxiety disorder). Oleh karenanya, manusia harus teguh mengandalkan Tuhan dalam perjalanan hidupnya. Tulisan ini ditinjau dengan analisis konteks dan gramatika dalam integrasi teologi dan psikologi. Oleh karena itu, penulis akan mengeksposisi Amsal 3:5-10 ke dalam 3 bagian bahasan, yakni ayat 5-6, 7-8, dan 9-10. Eksposisi yang dilakukan bertujuan untuk menguraikan makna baru teks yang terbentuk dalam pembacaan ulang Amsal 3:5-10 yang berkaitan psikologis kecemasan seseorang.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call