Abstract

Tulisan ini berupaya untuk mengkritisi teori perimbangan kekuatan dan menawarkan strategi alternatif. Telah lebih dari tiga abad Teori Perimbangan Kekuatan (TPK) menjadi konsep utama dari paham Realis. Namun bagi negara lemah dalam menghadapi aliansi lawan yang lebih kuat, TPK hanya menawarkan dua opsi strategi: Balancing dan Bandwagoning. Kedua solusi itu tdak cocok bagi negara lemah yang netral, sehingga perlu dirancang strategi ketiga – yang mampu meningkatkan kekuatan relatif namun tetap memelihara netralitas politik negara lemah. Strategi ketiga itu penulis sebut dengan Bargaining – yang mengutamakan manfaat kemitraan strategis sebagai instrumen diplomasi.

Full Text
Published version (Free)

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call