Abstract

Bahasa merupakan media komunikasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud penutur kepada mitratuturnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan permainan bahasa politik dalam Debat Pilkada 2020 di Kabupaten Wonogiri dan karakteristik bahasa politik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil data dari media online. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, mencatat dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa 1) permainan bahasa dengan sindiran, 2) permainan bahasa dengan kritikan, 3) permainan bahasa dengan memberi harapan, 4) permainan bahasa dengan memberi motivasi, 5) permainan bahasa dengan menjelaskan. Karakteristik bahasa yang ditemukan dalam bahasa politik meliputi istilah dalam bidang politik dan pemerintahan, penggunaan gaya bahasa repetisi, dan penggunaan bentuk pasif.Kata-kata kunci: Bahasa politik, debat pilkada, sosiolinguistik AbstractLanguage is a communication device that can be used to express a speaker's intent to its partners. The purpose of this study is to describe the game of political language in the 2020 Pilkada Debate in Wonogiri Regency and the characteristics of political language. This research is a qualitative descriptive study by taking data from online media. Data collection was carried out by observing, taking notes and documenting. Based on the analysis, it was found that 1) language games with satire, 2) language games with criticism, 3) language games by giving hope, 4) language games by giving motivation, 5) language games by explaining. Characteristics of language found in political language include terms in the fields of politics and government, use of repetitive language styles, and use of passive forms.Keywords: pBahasa merupakan media komunikasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan maksud penutur kepada mitratuturnya. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mendeskripsikan permainan bahasa politik dalam Debat Pilkada 2020 di Kabupaten Wonogiri dan karakteristik bahasa politik. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan mengambil data dari media online. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, mencatat dan dokumentasi. Berdasarkan hasil analisis ditemukan bahwa 1) permainan bahasa dengan sindiran, 2) permainan bahasa dengan kritikan, 3) permainan bahasa dengan memberi harapan, 4) permainan bahasa dengan memberi motivasi, 5) permainan bahasa dengan menjelaskan. Karakteristik bahasa yang ditemukan dalam bahasa politik meliputi istilah dalam bidang politik dan pemerintahan, penggunaan gaya bahasa repetisi, dan penggunaan bentuk pasif.Kata-kata kunci: Bahasa politik, debat pilkada, sosiolinguistik AbstractLanguage is a communication device that can be used to express a speaker's intent to its partners. The purpose of this study is to describe the game of political language in the 2020 Pilkada Debate in Wonogiri Regency and the characteristics of political language. This research is a qualitative descriptive study by taking data from online media. Data collection was carried out by observing, taking notes and documenting. Based on the analysis, it was found that 1) language games with satire, 2) language games with criticism, 3) language games by giving hope, 4) language games by giving motivation, 5) language games by explaining. Characteristics of language found in political language include terms in the fields of politics and government, use of repetitive language styles, and use of passive forms.Keywords: political language, Pilkada Debte, Sociolinguistics

Full Text
Paper version not known

Talk to us

Join us for a 30 min session where you can share your feedback and ask us any queries you have

Schedule a call

Disclaimer: All third-party content on this website/platform is and will remain the property of their respective owners and is provided on "as is" basis without any warranties, express or implied. Use of third-party content does not indicate any affiliation, sponsorship with or endorsement by them. Any references to third-party content is to identify the corresponding services and shall be considered fair use under The CopyrightLaw.